Senin, 24 Februari 2014

Dehumanisasi Kaum Penindas. Sebuah Bentuk Pengingkaran Terhadap Fitrah Manusia


Dehumanisasi adalah sebuah proses menuju mentidakmanusiakan manusia. Dehumanisasi merupakan anonim dari humanisasi, yaitu proses memanusiakan manusia. Mungkin kita sudah sering sekali mendengar kata humanisasi akan tetapi kata dehumanisasi jarang sekali kita dengar. Humanisasi banyak kita dengar ketika berbicara mengenai pendidikan, agama, maupun ilmu-ilmu sosial. Pada tukisan ini, kita akan bersama mengulas mengenai dehumanisasi itu sendiri khusunya pada kaum penindas. Mengapa pada kaum penindas? Hal ini dikarenakan proses dehumanisasi pada kaum tertindas yang merupakan antitesesa dari kaum tertuindas sudah banyak kita ketahui. Penindasan, penghisapan, pengkebirian hak-hak, pembatasan kebebasan merupakan bentuk dari proses dehumanisasi yang dialami oleh kaum tertindas. Bentuk-bentuk tersebut sudah banyak kita ketahui di sekitar kita. Lantas bagaimana bentuk dehumanisasi pada kaum penindas? Jawaban dari pertanyaan inilah yang akan kita ulas bersama pada tulisan ini.

Berbicara dehumanisasi maupun humanisasipun tentu saja tidak pernah lepas dari perbincangan mengenai fitrah manusia. Apa itu fitrah manusia? Fitrah manusia tentu saja dasar manusia diciptakan. Menurut Paulo Freire dalam bukunya “pendidikan kaum tertindas”, Freire menjelaskan bahwa fitrah manusia adalah untuk hidup bebas. Hal ini berarti membatasi atau merebut kebebasan manusia dengan bentuk penindasan maupun penghisapan tenaga mereka adlah bentuk pengingkaran terhadap fitrah manusia yang disebut dengan dehumanisasi. Jadi, dehumanisasi bisa juga dikatakan sebagai sebuah bentuk tindakan pengingkaran terhadap fitrah manusia. Jika tadi dijelaskan bahwa bentuk pengingkaraan terhadap fitrah manusia atau dehumanisasi tadi adalah penindasan maupun penghisapan, lantas apakah “itu” terjadi pada kaum penindas yang notabene yang melakukan penindasan maupun penghisapan itu tadi?
Memang benar jika kita hanya melihat bentuk-bentuk humanisasi yang sudah dijelaskan di atas bahwa itu semua terjadi hanya pada kaum tertindas saja. Disini kita harus berpikir kembali apa dehumanisasi itu? Tadi juga sudah dijelaskan bahwa dehumanisasi adalah segala bentuk usaha yang mengingkari fitrah manusia. Jadi, segala hal mengingkari fitrah manusia yaitu hidup bebas seperti yang disebutkan tadi, bisa dikatakan sebuah dehumanisasi. Bentuknya berbagai macam, beberapa contohnya adlah seperti yang sudah disebutkan di atas, yaitu penindasan dan penghisapan. Sekarang yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah bagaimana dan apa saja yang merupakan bentuk pengingkaran terhadap fitrah manusia?
Fitrah manusia adalah hidup bebas. Jadi, pengingkaran terhadap fitrah manusia adlah segal hal yang menghalangi kebebasan manusia tersebut. Penindas, disebut penidas ketika melakukan sebuah usaha penindasan terhadap orang lain yang disebut tertindas. Usaha penindasan seperti apa? Salah satunya adalah dengan mengambil segala hak orang lain, seperti gaji yang sedikit padahal dapat mendapat lebih, atau hal-hal lain yang merugikan orang lain. Usaha-usaha penindasan inilah yang merupakan contoh dari dehumanisasi bagi kuam penindas. Mengapa usaha-usaha tadi dikatakan dehumanisasi pada kaum penindas? Hal ini dikarenakan usaha-usaha tersebut telah mengingkari fitrah manusia. Fitrah manusia seharusnya hidup bebas. Tentunya mereka hidup bebas dengan menjaga kebebasan dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu mengganggu kebebasan orang lain juga termasuk tindakan dehumanisasi. Jadi, kitaa dapat mengetahui bahwa usaha pembebasan yang mencoba untuk menhilangkan bentuk dehumanisasi dilakukan tidak hanya oleh kaum tertindas tetapi usaha pembebasan ini juga harus dilakukan oleh kaum penindas sebagai kaum yang juga terkena dampak dehumanisasi tersebut.
Semoga bermanfaat....
MERDEKA !!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar