Dua istilah di atas bukanlah istilah
yang asing lagi bagi kita semua. Baik dari buku, surat kabar, televisi, radio,
maupun artikel-artikel yang ada di internet kita mengetahui dua istilah di
atas. Modernisasi dan westernisasi memang dua istilah yang banyak sekali
diperbincangkan di era globalisasi yang katanya serba modern ini.
Perbincangan-perbincangan yang ada kebanyakan membicarakan hubungan, perbedaan
maupun persamaan dari kedua istilah tersebut. Modernisasi dan westernisasi
menjadi sesuatu yang harus kita perhatikan karena kedua istilah ini merupakan
hal-hal yang belakangan ini menjadi sebuah tren bagi sebagian masyarakat kita.
Kedua istilah ini juga sudah banyak mempengaruhi gaya hidup maupun pola pikir
sebagian masyarakat kita. Sesuai dengan judul tulisan ini, maka fokus dari
tulisan ini adalah apakah modernisasi dan westernisasi adalah dua hal yang
sama, atau dua hal yang berbeda?
Maka disini kita akan membahas mengenai dua
poin tersebut, yaitu modernisasi dan westernisasi.
Modernisasi sendiri adalah perubahan
menuju keadaan yang lebih maju dari keadaan sebelumnya. Keadaan yang dimaksud
disini meliputi kehidupan manusia seutuhnya, baik sektor ekonomi, sosial,
IPTEK, budaya, maupun hankam bahkan politik juga masuk dalam kategori yang bisa
mengalami modernisasi. Akan tetapi modernisasi yang dialami oleh individu
maupun sebuah Bangsa biasanya tidak meliputi semua sektor kehidupan yang sudah
disebutkan di atas. Misal, sebuah masyarakat petani, awalnya bertani memakai
alat-alat tradisional seperti cangkul maupun kerbau. Sekarang, masyarakat
petani tersebut sudah menggunakan alat-alat modern seperti traktor maupun mesin
penggilingan padi ketika mereka bertani. Ini merupakan contoh kecil dari
modernisasi yang ada. Modernisasi diawali dari revolusi industri yang terjadi
di Inggris. Dari revolusi industri inilah mulai terjadi perubahan-perubahan
pada budaya manusia.
Setelah mengetahui modernisasi, poin
yang perlu kita ketahui selanjutnya adalah westernisasi. Westernisasi secara
sederhana dapat diartikan sebagai paham yang meniru gaya hidup orang barat.
Bukan hanya gaya hidup yang ditiru, akan tetapi kebudayaan orang baratpun
ditiru oleh penganut paham ini. Wasternisasi bisa juga dikatakan sebagai proses
mengidentifikasikan diri seperti orang-orang barat. Westernisasi ini banyak
dianut dan diikuti oleh orang-orang perkotaan. Mengapa kok budaya barat? Hal
ini dikarenakan budaya barat hingga saat ini masih diakui sebagai kebudayaan
yang paling maju dan modern. Artinya adalah kebudayaan barat baik secara
langsung maupun tidak langsung menjadi kiblat bagi sebagaian atau bahakan
seluruh manusi di bumi ini terutama bagi masyarakat negara dunia ketiga.
Dari penjelasan di atas, sedikit
banyak kita bisa mengetahui hubungan kedua poin tersebut maupun dampaknya bagi
kehidupan masyarakat Indonesia hari ini. Dari penjelasan di atas, mungkin kita
juga sudah bisa menjawab apa yang menjadi fokus kita pada tulisan ini, yaitu
apakah modernisasi dan westernisasi adalah dua hal yang sama? Untuk
menjaawabnya lebih lengkap, maka kita harus analisis persamaan maupun perbedaan
dari dua poin tersebut.
Persamaan dari dua poin tersebut
adalah kata “barat”. Modernisasi dan westernisasi sama-sama mengacu dan berawal
pada dunia barat. Modernisasi berawal dari dunia barat dan bisa dikatakan
berkaca pada apa yang ada di dunia barat. Tujuan manusia melakukan modernisasi
adalah untuk mempermudah kehidupannya. Hal ini sesuai dengan tujuan dari
revolusi industri sendiri yang merupakan awal dari modernisasi yaitu untuk
mempermudah dalam kegiatan produksi. Begitu pula dengan orang yang mengamini
westernisasi. Mereka juga melakukan westernisasi pada kehidupannya dengan
tujuan untuk mempermudah kehidupannya seperti orang-orang dari dunia barat yang
“katanya” serba mudah. Sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa keduanya
sama-sama ingin memepermudah kehidupannya seperti orang-orang barat.
Sedangkan perbedaan dari kedua poin
tersebut adalah “cara” yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan yang merka
inginkan. Jika modernisasi pada dasarnya dilakukan dengan cara meningkatkan dan
memaksimalkan segala aspek yang berhubbungan dengan tujuan mereka, maka
westernisasi dalam usaha untuk mencapai tujuannya dengan cara
mengidentifikasikan diri dengan orang-orang barat. Dalam melakukan modernisasi,
kita tidak perlu melakukan apa yang dilakukan oleh subjek yang kita anggap
sebagai contoh dalam modernisasi. Jadi, jika kita ingin meningkatkan sektor
produksi dalam negeri seperti yang dilakukan cina, kita tidak perlu melakukan
usaha seperti apa yang cina lakukan atau secara kasar kita menjadi orang cina.
Hal inilah yang membedakan antara modernisasi dan westernisasi. Dalam melakukan
modernisasi, kita tidak perlu menjadi subjek contoh kita, akan tetapi kita
hanya perlu melakukan apa yang mereka lakukan sesuai dengan apa yang kita punya
atau kondisi politik, ekonomi, maupun sosial dan budaya yang kita miliki. Akan
tetapi dalam westernisasi, jika kita ingin menjadi seperti Amerika yang
adikuasa contohnya, maka kita melakukan apa yang Amerika lakukan secara
otentik. Jika cara Amerika menjadi Negara adikuasa adalah dengan cara
menanamkan modal ke negara-negara lain, maka kita juga mengikutinya tanpa
melihat kita bisa ataupun tidak.
Dengan
penjelasan di atas, kita dapat mengetahui dan menjawab pertanyaan awal yaitu
apakah berbeda atau sama antara modernisasi dan westernisasi. Sekarang yang
menjadi persoalan berikutnya adalah apakah yang harus kita lakukan untuk
meningkatkan kualitas hidup kita jika yang menjadi pilihan adalah modernisasi
dan westernisasi. Apakah kita akan melakukan modernisasi, ataukah kita akan
melakukan westernisasi? Jika berbicara mengenai tahapan dalam menentukan
sikap atau sebuah kebijakan, maka hal
yang pertama kali harus dilakukan adalah analisi kondisi lingkungan atau yang
biasa disingkat ANAKOLING. Anakoling dilakukan dengan berbagai macam cara,
tetapi yang paling sederhana adlah dengan malkukan analisis SWOT (strength,
weakness, opportunity, threat). Analisis SWOT merupakan analisis yang cukup kompleks
karena memperhatikan kondisi internal maupun eksternal subjek yang terlibat
baik secara individu maupun organisasi. Dilihat berdasarkan analisis SWOT,
otomatis dalam melakukan setiap usaha untuk membuat hidup lebih baik harus
memperhatikan kondisi dalam diri maupun organisasi. Westernisasi, dalam usaha
untuk melakukan perbaikan kualitas hidup mengidentifikasikan diri dengan subjek
yang ditiru. Dari hal inisaja kita dapat menarik kesimpulan bahwa westernisasi
tidak memperhatikan kondisi internal dari individu maupun organisasi. Dengan
kata lin, westernisasi akan membuat kita melakukan “blunder” atau kesalahan
dengan memaksakan diri kita. Kita melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan
sehingga tujuan kita akan terancam tidak tercapai. Sedangkan modernisasi, dalam
mencapai tujuan memang meniru subjek contohnya. Akan tetapi “cara” yang
dilakukan terserah dengan kita. Hal ini sesuai denga prinsip analisis SWOT
yaitu memperhatikan kondisi internal diri maupun organisasi.
Dengan
demikian kita dapat menarik kesimpulan bahwa modernisasi memang berbeda dengan
westernisasi. Modernisasi memang perlu kita lakukan dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup kita. Kita tidak menjadi munafik dan menutup diri dari berbagai
perubahan karena hla itu akan membuat kita menjadi orang tradisional dan kaku
sehingga pola pikir kita tidak akan berkembang. Akan tetapi untuk meningkatkan
kulaitas hidup kita tersebutu kita juga harus menjaga nilai-nilai dan norma
yang ada dalam diri kita sehingga kita masih menjadi dan memiliki jati diri
kita sendiri. Modernisasi bukanlah westernisasi. Akan tetqapi westernisasi
adalah bagian dari modernisasi itu sendir yang harus mampu kita hindar dan
pilah-pilah agaa kita tidak tersesat dalam sebuah kegagalan semu. Sebagai
penutup saya akan manguti kata-kata Tan Malaka, yaitu “jadilah orang timur yang menguasai ilmu pengetahuan barat”.
Semoga bermanfaat....
MERDEKA !!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar