Selasa, 11 Februari 2014

Filosofi Semar I “Urip iku Urup”


Mungkin tulisan saya kali berbeda dengan tulisan-tulisan saya sebelumnya karena tulisan saya kali ini merupakan tulisan-tulisan pendek yang merupakan bagian dari tulisan-tulisan saya selanjutnya. Sebenarnya tulisan ini merupakan bentuk review dari sebuah buku karya Deny Hermawan yang berjudul “Semar & Kentut Kesayangannya”. Sesuai judulnya, buku ini tentu saja mengulas dan membahas mengenai semar dan segudang filosofinya. Akan tetapi pada tulisan ini saya tidak akan membahas mengenai semar, tetapi pada tulisan ini saya akan membahas mengenai filosofi semar yang ada dalam buku karangan Deny Hermawan tersebut. Sebenarnya dalam buku tersebut, penulis mengemukakan 10 filosofi semar yang dapat kita pelajari. Karena sangat tidak enak jika mengulas semuanya secara bersamaan dalam satu tulisan, saya akan menulisnya satu per satu secara berkala.
Filosofi pertama adalah Urip iku Urup. Secara harfiah, pengertian dari Urip iku Urup adalah hidup itu nyala jiwanya. Hidup nyala jiwanya yang dimaksud di atas adalah hidup harus penuh dengan semangat dan selalu bermanfaat bagi orang lain. Hal ini bisa kita lihat dari sosok semar yang selalu senang hatinya dan selalu memberikan petuah-petuah kepada para pandawa yang menjadi momongannya. Percaya atau tidak percaya dengan filosofi yang ada pada diri semar, memang sebagai manusia kita harus selalu semangat dan bermanfaat bagi orang disekitar kita. Seperti yang kita pahami selam ini bahwa manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Dengan kata lain, tidak ada salahnya jika kita melakukan filosofi dari sosok semar tersebut. Demikian pendapat saya mengenai filosofi semar yang pertama, yaitu Urip iku Urup. Bukan bermaksud merendahkan atau meniru karya orang lain, akan tetapi saya hanya berniat mengutarakan pendapat.
Semoga bermanfaat....
MERDEKA !!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar