Selamat Tahun Baru 2015
Tahun
2015 memang sudah berlangsung beberapa hari yang lalu, akan tetapi euforia Tahun Baru masih berasa bagi
beberapa masyarakat Indonesia. Seperti tahun baru-tahun baru sebelumnya, tahun
baru 2015 juga disambut dengan meriahnya pesta hampir diseluruh penjuru Tanah
Air. Tahun 2014 yanng begitu penuh dengan warna-warni kehidupan telah lewat.
Tahun yang disebut sebagai Tahun politik ini telah berlalu meninggalkan kita
dengan begitu banyak cerita. Kesedihan
dan kebahagiaan seakan-akan silih berganti menghiasi Negeri ini. Pada tulisan
ini saya hanya ingin mencoba mereview Tahun 2014 serta mencoba untuk beresolusi
di Tahun 2015.
Review 2014
Hal yang
paling teringat dlam pikiran saya pada Tahun 2014 tentu saja tentang Pemilu.
Baik Pemilu Legislatif hingga Pemilu Presiden banyak sekali menyita perhatian
Bangsa ini. Persoalan-persoalan
Terorisme yang banyak menyita perhatian Negeri inidi bebeapa Tahun
belakangan seakan hilang tertiup angin Pemilu yanng katanya sebagai pesta
demokrasi di Negeri ini. Bukan hasil dari pemilu yang menjadi perhatian saya
dalam tulisan ini. Akan tetapi saya lebih tertarik dengan efek yang dihasilkan
oleh pemilu pada kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Negeri ini.
Dari
Pemilu 2014 lalu kita bisa melihat bahwa kesadaran politik dari masyarakat
mulai tumbuh. Masyarakat begitu aktif dan reaktif ketika membicarakan
permasalahan pemilu. Meskipun kesadaran yang tumbuh masih harus dipertanyakan
kebenarannya, akan tetapi kita harus sedikit bersyukur bahwa kesadaran politik
tersebut kian tumbuh. Pada pemilu
Presiden, semakin jelas terlihat bahwa Bangsa ini sadar akan politik. Akan tetapi
kesadaran masyarakat yang begitu tulus dinodai oleh beberapa oknum untuk
mengadu dombanya dan mempermainkan untuk kepentingannya sendiri.
Selain
dari dunia politik, dunia ekonomi di Indonesia juga cukup bergeliat. Selain
sedikit terganggu akibat adanya pemilu, dunia ekonomi Indonesia banyak mendapat
perhatian kaena semakin dekatnya kita dengan MEA. Semakin dekatnya MEA membuat
beberapa pengamat ekonomi mulai memberikan pandangan-pandangannya. Dunia usaha
juga ikut bergeliat. Perbaikan-perbaikan dibeberapa sektor yang menjadi
pendukung terselenggarannya MEA mulai ditumbuh-bangunkan. Hal ini juga
menimbulkan pro-kontra dari masyarakat. Ada yang mendukung MEA, ada pula yang
menolak MEA. Dari berbagai macam perdebatan, yang pasti sampai saat ini MEA
akan tetap berjalan.
Dari
dunia pendidikan juga banyak mengalami perubahan. Biaya pendidikan yang semakin
mahal akibat liberalisasi, hingga yang paling banyak menuai perhatian, yaitu
masalah kurikulum menjadi pekerjaan Pemerintah yang harus segera diselesaikan.
Tapi yang pasti adalah arah pendidikan
di Indonesia yang semakin hari semakin diarahkan sebagai mesin pencetak tenaga
kerja, bukan sebagai sarana untuk memanusiakan manusia. Hal ini jelas terjadi
untuk mendukung terlaksananya MEA. Sarjana-sarjana telah disibukan untuk
memenuhi kebutuhan pribadinya dan semakin melupakan tugasnya sebagai seorang
makhluk sosial.
Permasalahan
budaya menjadi sama kritisnya dengan dunia pendidikan. Bangsa ini semakin
kehilangan jati dirinya dan semakin menjadi “Bangsa lain” di Negerinya sendiri.
Budaya sudah tidak mampu menjadi kontrol bagi jalnnya kehidupan Berbangsa dan
bernegara. Budaya negeri dianggap jadul, udik, kuno dan semakin memuja budaya
asing yang dianggap lebih modern. Acara-acara di televisi semakin mempertegas
dan seakan mengamini pandangan westrnisasi ini.
Review
terakhir dari Tahun 2014 dari saya adalah tentang Administrasi Negaranya.
Seperti halnya cita-cita reformasi birokrasi, yaitu menciptakan Pemerintahan
yang efektif dan efisien serta anti KKN masih belum bisa terealisasikan.
Walupun usaha-usah tersebut sedang belangsung tapi hal tersebut masih terkesan
memaksa. Mengapa demikian? Hal ini karena paradigma Birokrat Negeri ini masih
sama seperti era orde baru. Mereka masihlah birokrat yang sombong, angkuh,
tertutup, kolot, dan menganggap diri mereka penguasa Negeri. Mungkin paradigma
seperti inilah yang harus dihilangkan terlebuh dahulu. Good governance yang
dianggap sebagai solusi untuk menjalankan Pemerintahan juga masih belum
menunjukan dampak positifnya selain pembangunan sarana prasarana. Pembangunan
kualitas masyarakat terutama sektor ekonominya belum begitu terlihat. Justu
yanng semakin terlihat adalah privatisasi yang semakin mejadi kebutuhan dan
kekuasaan swasta yang semakin mendominasi dalam pengambilan keputusan. Contoh
yang paling baru adalah perkataan Ahok Gubernur Jakarta yang lebih takut
pengusaha bangkrut dari pada memenuhi tuntutan Buruh untuk menaikkan gajinya.
Resolusi Tahun 2015
Berbicara
Tahun baru kurang lengkap tanpa membicarakan resolusi. Resolusi yang pasti
adalah Pemerintah harus semakin meningkatkan kesejahteraan Bangsa ini.
Datangnya MEA tidak bisa kita pandang sebelah mata. MEA akan sangat banyak
mendatangkan perubahan bagi Negeri ini. Entah perubahan positif atau negatif
tentu itu tergantung usaha kita semua. Walaupun masih menuai banyak tentangan
dari berbagai pihak, Pemerintah masih bersikukuh bahwa MEA harus tetap
dijalankan. Untuk menyambutnya, pembenahan di berbagai sektor penunjang sudah
dan sedang dijalankan oleh Pemerintah.
Topik
yang paling menarik dari MEA ini adalah
apakah kita yang menyerbu atau malah kita yang akan diserbu? Pertanyaan
inilah yang harus kita jawab dengan perbuatan yang konkrit bukan omongan yang
bebelit-belit. Dilihat dari sektor manapun secara keseluruhan Bangsa ini belum
siap. Memang dibeberpa Kota/Kabupaten besar seperti Jakarta dan Surabaya sudah
siap secara sarana prasarana. Akan tetapi di Kota/Kabupaten lain belumlah siap.
Bagaimana cara mereka menghadapi MEA? Memang kebijakan seperti MEA ini bukanlah
kebijakan yang buruk. Kebijakan seperti ini sangatlah baik untuk menstimulun
berbagai sektor terutama ekonomi dalam negeri bagi mereka yang sudah siap. Bagi
mereka yang belum siap bukankah kebijakan pasar bebas seperti ini akan semakin
membuat mereka tertinggal? Hal ini karena mereka akan membangun sambil
bersaing, sedangkan bagi yang sudah siap mereka tinggal bersaing, bahkan lebih
meningkatnnya.
MEA
sudah pasti berjalann di Negeri ini. Mau tidak mau kita harus mengikutinya.
Bukan bermaksud untuk menyerah pada kenyataan yang ada, tetapi kita juga tidak
boleh menyerahkan ini semua kepada
mereka para kapitalis. Kita harus semakin merapatkan barisan untuk membangun
kekuatan sehingga mampu menghadang laju kapitalisme dengan sosialisme
Indonesia.
Semoga bermanfaat...
MERDEKA !!!!
saya ucapkan trimaksih kepada AKI WOWO,yang sudah membantu ke susahan saya dengan memberi kan nomor goip ke pada saya.
BalasHapussaya sangat bersukur sekali karana nomor yang di berikan 4d itu tembus 100%.
berkat semua itu saya sudah lunasi hutang2 saya sebanyak 30juta di BANK BRI.
dan saya sudah buka usaha berkat menang nomor togel yang di berikan sama AKI WOWO....
-JIKA ANDA SERING KALAH DALAM BERMAIN TOGEL...
1. Di Lilit Hutang
2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel
3. Barang berharga Anda udah Habis Buat Judi Togel
4. Anda Udah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat.
HUB AKI WOWO DI NO:085 328 880 180.ATAU…. INFO TOTO MAGNUM 2D 3D 4D 5D 6D KLIK DI SINI
.angka goip yang di berikan AKI WOWO.tidak perlu diragukan
lagi.saya jamin 100% tembus.soalx saya sudah pernah membuktikan 3x ber turut2 menang.
Di jamin anda pasti menang seperti saya>>>>>>
.(`’•.¸(` ‘•. ¸* ¸.•’´)¸.•’´)..
«´ Thanks sOb rOoMnyA ¨`»
..(¸. •’´(¸.•’´ * `’•.¸)`’•.¸ )..
SELAM KOMPAK SELALU….dan selamat buat yg JUPE hari ini