Selasa, 12 Februari 2013

Pendidikan Politik untuk Anak



             Politik adalah cara yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mendapatkan kekuasaan sehingga memenuhi keinginannya dengan menggunakan orang atau kelompok lain. Manusia dan politik adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Seperti yang diungkapkan filsuf Yunani Aritotheles “manusia adalah zoon politicon” yang artinya bahwa manusia adalah makhluk politik. Hal ini karena dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya, manusia selalu berpolitik. Contoh yang paling sederhana adalah ketika seorang ibu-ibu sedang menawar barang di pasar. Saat menawar barang, ini menunjukkan bahwa ibu-ibu tersebut sedang berpolitik. Karena ibu-ibu tersebut mempengaruhi penjual agar mau menuruti keinginannya, sehingga kepentingan dari ibu tersebut dapat tercapai.
                Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa semua manusia tanpa terkecuali anak-anakpun adalah makhluk politik. Sehingga harus mendapat pendidikan politik agar dalam berpolitik tidak terjadi kesalahan. Selama ini pendidikan politik hanya diberikan kepada manusia remaja-sampai dewasa saja. Lantas bagaimana dengan anak-anak? Karena anak-anak juga berhak untuk mendapat pedidikan politik. Pendidikan politik sangat penting diberikan kepada anak-anak. Hal ini sangat penting untuk merubah paradigma masyarakat bahwa politik itu jahat dan buruk. Tidak bisa kita pungkiri bahwa banyak sekali remaja maupun orang dewasa yang apatis terhadap politik. Mereka menganggap bahwa politik dan orang yang berpolitik pasti akan menjadi orang-orang yang pembohong.
               
Jika sudah demikian, bagaimana nasib bangsa ini? Politik yang merupakan wadah untuk mendapatkan pemimpin bangsa ini sudah dicap buruk dan dihindari oleh masyarakat kebanyakan. Untuk itulah pemerintah maupun parpol-parpol yang ada di negeri ini harus melakukan sosialisasi dan memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat terutama anak-anak. Karena anak-anak adalah harapan bagi bangsa ini. Yang menjadi permasalahan kan bagaimana caranya dan pendidikan seperti apa yang harus kita berikan kepada anak-anak?  Tentu saja tidak mungkin jika kita berikan meteri-materi politik secara langsung.
Salah satu cara ialah memasukan nilai-nilai dari politik itu sendiri kedalam pelajaran yang diterima anak-anak tersebut baik dilingkungan formal maupun informal. Jika kita bicara tentang nilai-nilai politik, tentu saja sangat banyak yang kita bisa dapatkan. Salah satu yang paling pas adalah nilai persaingan. Nilai persaingan sangat erat hubungannya dengan politik. Karena politik bicara tentang mendapatkan kekuasaan, dan tentu saja banyak pihak  dengan kepentingan lain yang ingin mendapatkan kekuasaan tersebut sehingga pasti ada persaingan dalam memeperebutkannya. Dan nilai persaingan cocok untuk anak-anak karena mereka suka sekali bermain, khususnya yang berkompetisi. Dalam kurikulum pendidikan anak-anak juga tidak lepas dengan permainan. Disinilah nilai persaingan tersebut diselipkan. Seorang guru ataupun orang tua harus menjelaskan kepada anak-anaknya bahwa sebuah persaingan itu wajar. Setiap permainan selalu ada persaingan untuk mendapatkan kemenangan. Namun, dalam bersaing harus menjunjung nilai-nilai kejujuran, fair play, dan rasa toleransi.
                Seandainya setiap anak di negeri ini diajarkan nilai-nilai seperti itu, ketika mereka benar-benar menjalankan politik praktis nilai-nilai tersebut akan tetap dibawa dan diimplementasikan. Sehingga kondisi politik di negeri ini tidak akan seperti ini lagi. Karena buruknya citra politik maupun politisi disebabkan oleh penggunaan cara yang salah dalam mendapatkan kekuasaan. Money politic, saling black list menjadi budaya bagi politisi kita. Dan lebih parahnya lagi, ketika mereka sudah mendapatkan kekuasaan tersebut mereka malah manyalahgunakan dengan melakukan koropsi, kolusi, dan nepotisme.
                Maka dari itu, pemerintah dan parpol harus benar-benar serius untuk melakukan pendidikan politik. Bukan hanya saat mendekati pemilu saja, melainkan harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan dari anak-anak hingga dewasa. Karena sangat sulit untuk merubah paradigma buruk dan keapatisan orang-orang dewasa dan tua terhadap politik, paling tidak kita bisa menyelamatkan anak-anak yang akan menjadi pewaris kepemimpinan bangsa ini dalam berpolitik. Sehingga bangsa ini menjadi lebih baik.
Semoga bermanfaat....
MERDEKA !!!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar