Pada tulisan kali ini saya akan
mengulas tentang sebuah pertanyaan yang mungkin akan selalu menghinggapi
mahasiswa-mahasiswa baru. Terutama yang aktif dalam dunia pergerakan.
Pertanyaan tersebut adalah manakah yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa,
pergerakan moral atau pergerakan politik? Pertanyaan ini juga beberapa minggu
berputar di otak saya. Latarbelakang saya dalam menuliss tulisan ini adlah agar
para mahasiswa yang aktif dalam dunia pergerakan khususnya tidak sesat fikir
dan bisa menentukan arah pergerakannya. Karena sering kali terjadi kekeliruan
dalam mengambil tindakan.
Seperti
yang pernah saya tulis sebelumnya mengenai peran dan tugas mahasiswa. Tugas dan
peran tersebut, yaitu sebagai agent of
change, moral force, serta social
control. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa sebaiknya mahasiswa melakukan
pergerakan moral seperti tugas dan peran mahasiswa yang kedua. Hal ini juga
dilandasi dengan status kita sebagai mahasiswa. Untuk melakukan pergerakan
politik yang artinya kita akan berada dalam ranah politik praktis, akan
terhalang oleh status mahasiswa kita. Karena hal utama yang dilakukan mahasiswa
adalah kuliah dan memperbanyak wacana.
Lantas
pergerakan moral seperti apa yang harus kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah pergerakan
moral unutk memperbaiki moral diri sendiri maupun masyarakat. Implementasi dari
pergerakan moral ini adalah dengan cara meningkatkan kualitas individu
masing-masing dengan cara meningkatkan wacana. Dan unutk memperbaiki moral
masyarakat, seorang mahasiswa bisa memberikan ilmu yang dimilikinya kepada
anak-anak bangsa melalui pendidikan informal maupun nonfrrmal. Serta yang tidak
kalah penting adalah memperbaiki moral para pemimpin bangsa ini baik yang ada di
lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif dengan cara mengkritisinya.
Semoga bermanfaat.
MERDEKA !!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar