Karena kesibukan di kampus, cukup
lama juga saya tidak ngeblog. Saperti judul tulisan ini, saya akan coba
mangulas tentang Nasionalisme dan fasisme. Latar belakang saya posting tulisan
ini dikarenakan dewasa ini Bangsa kita tarutama generasi muda banyak yang sudah
kehilangan nasionalismenya. Nasionalisme sangat penting bagi keberlangsungan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena nasionalaismelah yang akan membuat
suatu bangsa tetap bertahan dari derasnya arus globalisasi.
Mengapa
nasionalime bisa sepenting itu? Dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan
bahwa nasionalisme adalah suatu paham dimana suatu bangsa ingin hidup bersama
dan membangun bersama dalam wujud suatu negara. Berangkat dari pengertian itu,
saya meluangkan
waktu untuk memposting tulisan ini. Tulisan ini secara umum
akan membahas mengenai pengertian, maupun perbedaan antara nasionalisme dengan
fasisme. Terkadan banyak orang yang salah mengartikan antara kedua hal
tersebut. Padahal dua hal tersebut adalah hal yang berbeda.
Seperti
yang sudah saya tulis di awal, bahwa nasionalisme adalah sebuah paham yang
menginginkan adanya suatu persatuan dalam kehidupan berbangsa dan
bermasyarakat. Sedangkan fasisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa
bangsanya adalah bangsa yang paling baik daripada bangsa lain. Secara sederhana
fasisme bisa juga diartikan seperti narsis. Jika narsis dilakukan oleh
individu, maka fasis dilakukan oleh sebuah bangsa. Dari pengertian nasionalisme
dan narsisme di atas, maka kita sudah bisa membedakan antara keduanya.
Perbedaan yang paling dominan adalah persepsi mengenai bangsanya sendiri.
Nasionalis mewujudkan nasionalisme dengan cara mencintai bangsanya. Sedangkan
seorang fasis mewujudkan fasismenya dengan cara mencintai negaranya serta
menjelek-jelekan bangsa lain.
Dengan
kata lain, pola hubungan dengan bangsa lainlah yang membedakan nasionalisme
dengan fasisme. Nasionalisme memandang bangsa lain adalah sebagai rekan untuk
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Seorang nasionalis lebih
cenderung membangga-banggakan bangsanya dengan memperbaiki kualitas bangsanya.
Indonesia sendiri seperti yang telah kita ketahui bersama merupakan negara yang
menganut paham nasionalisme bukan fasisme. Karena Indonesia masih membuka
hubungan dengan negara lain. Hal ini
dipertegas dengan politik luar negeri Indonesia yaitu bebas aktif. Yang artinya
tidak memihak pada salah satu kelompok kekuatan Internasional, serta aktif
dalam menjaga perdamaian.
MERDEKA !!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar