Senin, 06 Mei 2013

Nasionalisme bukan Fasisme



              Karena kesibukan di kampus, cukup lama juga saya tidak ngeblog. Saperti judul tulisan ini, saya akan coba mangulas tentang Nasionalisme dan fasisme. Latar belakang saya posting tulisan ini dikarenakan dewasa ini Bangsa kita tarutama generasi muda banyak yang sudah kehilangan nasionalismenya. Nasionalisme sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena nasionalaismelah yang akan membuat suatu bangsa tetap bertahan dari derasnya arus globalisasi.
                Mengapa nasionalime bisa sepenting itu? Dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa nasionalisme adalah suatu paham dimana suatu bangsa ingin hidup bersama dan membangun bersama dalam wujud suatu negara. Berangkat dari pengertian itu, saya meluangkan
waktu untuk memposting tulisan ini. Tulisan ini secara umum akan membahas mengenai pengertian, maupun perbedaan antara nasionalisme dengan fasisme. Terkadan banyak orang yang salah mengartikan antara kedua hal tersebut. Padahal dua hal tersebut adalah hal yang berbeda.
                Seperti yang sudah saya tulis di awal, bahwa nasionalisme adalah sebuah paham yang menginginkan adanya suatu persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Sedangkan fasisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa bangsanya adalah bangsa yang paling baik daripada bangsa lain. Secara sederhana fasisme bisa juga diartikan seperti narsis. Jika narsis dilakukan oleh individu, maka fasis dilakukan oleh sebuah bangsa. Dari pengertian nasionalisme dan narsisme di atas, maka kita sudah bisa membedakan antara keduanya. Perbedaan yang paling dominan adalah persepsi mengenai bangsanya sendiri. Nasionalis mewujudkan nasionalisme dengan cara mencintai bangsanya. Sedangkan seorang fasis mewujudkan fasismenya dengan cara mencintai negaranya serta menjelek-jelekan bangsa lain.
                Dengan kata lain, pola hubungan dengan bangsa lainlah yang membedakan nasionalisme dengan fasisme. Nasionalisme memandang bangsa lain adalah sebagai rekan untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Seorang nasionalis lebih cenderung membangga-banggakan bangsanya dengan memperbaiki kualitas bangsanya. Indonesia sendiri seperti yang telah kita ketahui bersama merupakan negara yang menganut paham nasionalisme bukan fasisme. Karena Indonesia masih membuka hubungan dengan negara lain.  Hal ini dipertegas dengan politik luar negeri Indonesia yaitu bebas aktif. Yang artinya tidak memihak pada salah satu kelompok kekuatan Internasional, serta aktif dalam menjaga perdamaian.
MERDEKA !!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar