Pengatar
9
Juli mendatang Indonesia kembali melaksanakan ritual 5 tahunannya. Ritual yang
selalu diagung-agungkan sebagai pesta demokrasi ini akan menyuguhkan
pertunjukan yang sangat menarik. Sejak dipilih
secara langsungoelh rakyat, memang Pilpres atau pemilihan Presiden tahun ini
lebih menarik. Mengapa lebuh menarik? Tentu saja ini dikarenakan hanya ada dua
pasangan calon saja yang mengikuti Pilpres. Berbeda dengan 2004 dan 2009 yang
melibatkan lebih dari dua pasanagan calon. Dua pasangan calon dianggap lebih
menarik karena akan ada head to head secara
langsung. Pasangan calon akan berhadap-hadapan secara langsung bak pertandingan
bulu tangkis ganda campuran.
Berbicara
mengenai Pemilu, tentu tidak akan terlepas membicarakan kampanyenya. Metode kampanye
memang semakin hari semakin berkembang. dari Pilpres pertama (yang dipilih
secara langsung oleh rakyat) pada 2004 yang hanya menggunakan stiker dan
baliho-baliho, Pilpres 2009 yang sudah mulai menggunakan media massa seperti
televisi, hingga Pilpres 2014 yang sudah merambah sosial media (sosmed) hingga
melibatkan artis dalam berkampanye merupakan bukti semakin progresifnya metode
kampanye yag digunakan oleh peserta Pemilu.
Untuk
memenangkan pasangan calon yang didukungnya, memang tim sukses atau timses
melakukan berbagai cara dalam berkampanye. Progresifnya metode kampanye juga
merupakan implikasi dari semakin semngat dan kreatifnya timses. Harus diakui
bahwa berbagai cara dilakukan dalam mengkampanyekan pasangan calon yang
didukungnya kepada masyarakat agar dikenal dan selanjutnya dipilih.
Black Campaign
Dari
berbagai jenis metode kampanye, black campaign atau kampanye hitam juga masih
banyak dilakukan oleh timses. Black campaign menjadi perhatian saya kali ini
karena cara berkampanye yang sangat menciderai demokrasi ini masih banyak digunakan.
Penyebaran isu-isu negatif tentang lawan masih banyak terjadi bahkan pada hari
tenang seperti saat ini. Black campaign atau kampanye hitam merupakan metode
kampanye yang berupa rayuan, sindiran, atau rumors yang dapat menimbulkan persepsi
buruk terhadap pihak lawan atau orang yang menjadi target black campaign. Umumnya
black campaig dilakukan dengan memainkan emosi mayarakat agar meninggalkan atau
tidak percaya lagi kepada pihak yang diblack campaign.
Black
campaign biasa dilakukan oleh pihak-pihak yang memang sudah merasa kalah atau
tertinggal. Pihak yang merasa dirinya akan kalah. Akan tetapi pihak yang marasa
dirinya lebih unggul juga tidak terlepas dari perbuatan ini. Black campaign
dianggap perbuatan yang buruk dalam sebuah persaingan karena black campaign
merupakan perwujudan sikap negatif thingking dan tidak sportif. Orang yang
meakukan black campaign adlah orang-orang yang melanggar azas kejujuran dalam
proses demokrasi. Mereka tidak berani bermain sportif dan bersaing secara sehat
dalam berkompetisi. Sebebarnya black campaign tidak hanya ada adalam proses
kampanye pemilu, kana tetapi dalam setiap kompetisi atau persaingan istilan ini
juga dikenal. Berhubung balck campaign yang dimaksud dalam tulisan ini adalah
black campaign dalam pemilu. Jadi, black camapaign merupakan sebuah usaha
penghinaan terhadap sucinya demokrasi. Padahal pemilu sendiri masih dpertanyakan
kedemokrasiannya.
Pendidikan Politik
Dalam konteks
sebuah negara, politik hari ini diartikan sebagai proses persaingan atau usaha
untuk mendapatkan kekuasaan. Kekuasaan seperti apa? Tentu saja kekuasaan yanng
mencakup segala hal teruatama dalam konteks pemerintahan baik eksekutif, legislatif,
maupun yudikatif. Walaupun sebenarnya politik dapat diartikan segala jenis
usaha untuk mendapatkan keinginan. Sebenarnya tulisan mengenai pendidikan
politik sudah pernah saya bahas dalam tulisan-tulisan saya terdahulu. Hari ini,
pemahaman masyarakat mengenai politik masih belum jelas dan saya rasa terlalu
sempit. Pemahaman masyarakat mengenai politik hanya sebatas pemilu saja. Mereka
memahami politik berdasarkan pada apa yang dilakukan politisi-politisi Negeri
ini. Hal ini menimbulkan implikasi bahwa baik buruknya politik dimata mereka
tergantung pada apa yang dilakukan politisi-politis tersebut. Jika dalam
berpolitik politisi-politisi tersebut bersih, jujur, adil, bermartabat, dan
demokratis, maka pemahaman masyarakat akan politik juga demikian. Akan tetapi
jika politisi-politisi tersebut berpolitik dengan cara yang kotor, maka
pemahaman masyarakat akan politik juga akan menjadi kotor. Hal inilah yang
seharusnya menjadi perhatian politisi-politisi tersebut untuk memberikan
pendidikan politik terhadap masyarakat.
Jika
kita melihat realita politik di Indonesia yang demikian adanya, maka kita dapat
mengatakan bahwa masyarakat hanya mengetahui politik dari luarnya saja. Mereka tidak
pernah mengenal politik secara menyeluruh. Lantas pendidikan politik seperti
apa yang harus dilakukan? Tentu akan sangat sulit untuk menjabarkan konsep
pendidikan politik yang utuh dan menyeluruh dalam tulisan ini. Secara garis
besar ada 3 pihak yang dapat memberikan pendidikan politik. Pertama adalah
pemerintah sebagai penanggung jawab. Apa yang bisa dilakukan pemerintah? Memasukan
materi pendidikan politik ke dalam kurikulum pendidikan bisa menjadi salah satu
alternatif yang dapat dilakukan. Tentu saja materi yang akan disampaikan
haruslah sesuai dengan target. Sangat tidak mungkin jika siswa SD sudah di
ajarkan politik praktis kan.
Pihak
kedua yang dapat memberikan pendidikan politik adalah Partai Politik atau
Parpol. Parpol sebgai pelaku langsung politik praktis harus bertanggung jawab
secara penuh terhadap pendidikan politik. Parpol harus lebih meningkatkan
pendidikan politiknya ketimbang melakukan politik. Hal sederhana yang bisa
dilakukan oleh parpol adalah menerjunkan setiap kadernya untuk terjun kemasyarakat
malakukan pendiskusian atau perbincangan-perbincangan sederhana mengenai
politik dengan masyarakat. Tentu saja hal ini idak boleh hanya sekadar ritual
atau kegiatan praktis saja, tetapi usaha ini harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan benar-benar kompleks seperti halnya tahapan pendidikan
sebenarnya. Dan pihak ketiga yang bisa melakukan pendidikan politik adalah
maasyarakat. Masayarakat disini khususnya untuk masyarakat yang paham dan
mengerti tentang politik. Semua usaha pendidikan ini hanya akan terjadi jika
dilakukan secara bersama-sama dan tersistematis.
Indonesia Hari Ini
Apa
yang terjadi di Indonesia hari ini? Apakah pendidikan politik yang benar sudah
terjadi di Negari ini? Apakah pemilu benar-benar berjalan sebagai ujung tombak
demokrasi? Atau pemilu hari ini hanya sekadar ritual sebagai tanda bergantinya
rezim satu ke rezim yag lain? Black campaign masih menjadi cara “favorit”
pihak-pihak yang terlibat dalam pemilu dalam memenangkan kepentingannya. Black campaign
yang seharusnya menjadi barang haram dalam proses demokrasi ternyata masih
dilakukan secara terang-terangan. Berita-berita negatif tentang lawan
ditayangkan secara terbuka di televisi. Diberitakan di koran dan portal berita
online. Gambar-gambar negatif tentang lawan secara bebas dan terang-teraangan
di upload dijejaring sosial. Kata-kata menjatuhkan masih banyak menghiasi beranda-beranda
sosial media. Belum lagi video-video hinaan dengan mudah diakses di
website-website.
Yang
sungguh mengenaskan adalah yang terlibat dan mealkukannya adalah masyarakat. Bukn
elite partai, timses, ataupun calonnya sendiri. Masyarakat salaing di adu untuk
menghina saudaranya. Masyarakat saling dipropaganda agar menjadi garis depan
perjuangan kepentingan mereka. Sadarkah mereka?
Apakah orang-orang yang melakukannya sadar bahwa yang mereka lakukan akan
menciderai demokrasi? Apa mereka sadar bahwa tindakan mereka akan menyebabkan
disintegrasi Bangsa? “Tidak akan, tindakan mereka tidak akan menyebabkan
disintegrasi Bangsakarena mereka tahu ini hanya kompetisi. Mereka tahu situasi
dan kondisinya. Paska pilpres juga semua akan kembali seperti semula”. Memang benar
dalam politik seharusnya mereka bersikap seperti itu. Tetapi yang menadi
masalah adalah masyarakat belum paham secara meyeluruh mengenai politik. Ketika
terjadi perbedaan pandangan politik, maka masyarakat akan menganggap perbedaan
si semua sektor. Itulah kondisi real hari ini.
Jadi,
black campaign tidak hanya menciderai demokrasi tetapi juga akan mengancam
kehidupan Bebangsa dan Benegara Negeri ini. Kita semakin yakin bahwa black
campaign merupakan dampak dari kegagalan pendidikan politik yang terjadi di
Negeri ini. STOP Black Campaign wujudkan demokrasi pancasila demokrasi yang
didasari oleh kehendak rakyat bukan
demokrasi elitisme yang didasari oleh kepentingan elit masyarakat.
Semoga bermanfaat...
MERDEKA !!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar