Kamis, 18 April 2013

Presiden Kok Ada Jam Kerjanya ???



Baru-baru ini hangat diberitakan oleh banyak media massa negara kita mengenai pidato klarifikasi presiden SBY mengenai status Yeni Wahid di Partai Demokrat. Pidato klarifikasi status putri mantan presiden Gus Dur ini dilakukan SBY di Istana Negara. Banyak kritik mengenai  pidato ini, bukan karena isi daripada pidato tersebut melainkan karena tempat pidato ini dikumandangkanlah yang yang menjadi kontroversi publik. Bagaimana tidak menjadi kontroversi di kalangan publik? Wong pidatonya dilaksanakan di Istana Negara. Hal ini tentu akan menimbulkan pertanyaan yang besar menganai status Istana Negara sendiri. Pidato yang isinya mengenai kempetingan partai kok diselenggarakan di Istana Negara yang merupakan simbol Negara kita.
                Hal yang dikhawatirkan mengenai status SBY sebagai ketua umum Demokratpun terjadi. Hal tersebut yaitu SBY tidak bisa membedakan mana yang merupakan kepentingan partai dan mana yang merupakan kepentingan Negara. Lantas muncul lagi pertanyaan yangg saat ini mencuat kepermukaan publik. Pertanyaan tersebut adalah “Apakah seorang presiden memiliki jam kerja?”. Pertanyaan ini dilatarbelakangi beberapa pendapat loyalis SBY yang mengatakan bhawa “pidato ini kan dilakukan diluar jam kerja”

Pergerakan Moral atau Pergerakan Politik?????????

Pada tulisan kali ini saya akan mengulas tentang sebuah pertanyaan yang mungkin akan selalu menghinggapi mahasiswa-mahasiswa baru. Terutama yang aktif dalam dunia pergerakan. Pertanyaan tersebut adalah manakah yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa, pergerakan moral atau pergerakan politik? Pertanyaan ini juga beberapa minggu berputar di otak saya. Latarbelakang saya dalam menuliss tulisan ini adlah agar para mahasiswa yang aktif dalam dunia pergerakan khususnya tidak sesat fikir dan bisa menentukan arah pergerakannya. Karena sering kali terjadi kekeliruan dalam mengambil tindakan.