Minggu, 23 Februari 2014

Modernisasi dan Westernisasi, Samakah???


            Dua istilah di atas bukanlah istilah yang asing lagi bagi kita semua. Baik dari buku, surat kabar, televisi, radio, maupun artikel-artikel yang ada di internet kita mengetahui dua istilah di atas. Modernisasi dan westernisasi memang dua istilah yang banyak sekali diperbincangkan di era globalisasi yang katanya serba modern ini. Perbincangan-perbincangan yang ada kebanyakan membicarakan hubungan, perbedaan maupun persamaan dari kedua istilah tersebut. Modernisasi dan westernisasi menjadi sesuatu yang harus kita perhatikan karena kedua istilah ini merupakan hal-hal yang belakangan ini menjadi sebuah tren bagi sebagian masyarakat kita. Kedua istilah ini juga sudah banyak mempengaruhi gaya hidup maupun pola pikir sebagian masyarakat kita. Sesuai dengan judul tulisan ini, maka fokus dari tulisan ini adalah apakah modernisasi dan westernisasi adalah dua hal yang sama, atau dua hal yang berbeda?
Maka disini kita akan membahas mengenai dua poin tersebut, yaitu modernisasi dan westernisasi.
            Modernisasi sendiri adalah perubahan menuju keadaan yang lebih maju dari keadaan sebelumnya. Keadaan yang dimaksud disini meliputi kehidupan manusia seutuhnya, baik sektor ekonomi, sosial, IPTEK, budaya, maupun hankam bahkan politik juga masuk dalam kategori yang bisa mengalami modernisasi. Akan tetapi modernisasi yang dialami oleh individu maupun sebuah Bangsa biasanya tidak meliputi semua sektor kehidupan yang sudah disebutkan di atas. Misal, sebuah masyarakat petani, awalnya bertani memakai alat-alat tradisional seperti cangkul maupun kerbau. Sekarang, masyarakat petani tersebut sudah menggunakan alat-alat modern seperti traktor maupun mesin penggilingan padi ketika mereka bertani. Ini merupakan contoh kecil dari modernisasi yang ada. Modernisasi diawali dari revolusi industri yang terjadi di Inggris. Dari revolusi industri inilah mulai terjadi perubahan-perubahan pada budaya manusia.
            Setelah mengetahui modernisasi, poin yang perlu kita ketahui selanjutnya adalah westernisasi. Westernisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai paham yang meniru gaya hidup orang barat. Bukan hanya gaya hidup yang ditiru, akan tetapi kebudayaan orang baratpun ditiru oleh penganut paham ini. Wasternisasi bisa juga dikatakan sebagai proses mengidentifikasikan diri seperti orang-orang barat. Westernisasi ini banyak dianut dan diikuti oleh orang-orang perkotaan. Mengapa kok budaya barat? Hal ini dikarenakan budaya barat hingga saat ini masih diakui sebagai kebudayaan yang paling maju dan modern. Artinya adalah kebudayaan barat baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi kiblat bagi sebagaian atau bahakan seluruh manusi di bumi ini terutama bagi masyarakat negara dunia ketiga.
            Dari penjelasan di atas, sedikit banyak kita bisa mengetahui hubungan kedua poin tersebut maupun dampaknya bagi kehidupan masyarakat Indonesia hari ini. Dari penjelasan di atas, mungkin kita juga sudah bisa menjawab apa yang menjadi fokus kita pada tulisan ini, yaitu apakah modernisasi dan westernisasi adalah dua hal yang sama? Untuk menjaawabnya lebih lengkap, maka kita harus analisis persamaan maupun perbedaan dari dua poin tersebut.
            Persamaan dari dua poin tersebut adalah kata “barat”. Modernisasi dan westernisasi sama-sama mengacu dan berawal pada dunia barat. Modernisasi berawal dari dunia barat dan bisa dikatakan berkaca pada apa yang ada di dunia barat. Tujuan manusia melakukan modernisasi adalah untuk mempermudah kehidupannya. Hal ini sesuai dengan tujuan dari revolusi industri sendiri yang merupakan awal dari modernisasi yaitu untuk mempermudah dalam kegiatan produksi. Begitu pula dengan orang yang mengamini westernisasi. Mereka juga melakukan westernisasi pada kehidupannya dengan tujuan untuk mempermudah kehidupannya seperti orang-orang dari dunia barat yang “katanya” serba mudah. Sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa keduanya sama-sama ingin memepermudah kehidupannya seperti orang-orang barat.
            Sedangkan perbedaan dari kedua poin tersebut adalah “cara” yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan yang merka inginkan. Jika modernisasi pada dasarnya dilakukan dengan cara meningkatkan dan memaksimalkan segala aspek yang berhubbungan dengan tujuan mereka, maka westernisasi dalam usaha untuk mencapai tujuannya dengan cara mengidentifikasikan diri dengan orang-orang barat. Dalam melakukan modernisasi, kita tidak perlu melakukan apa yang dilakukan oleh subjek yang kita anggap sebagai contoh dalam modernisasi. Jadi, jika kita ingin meningkatkan sektor produksi dalam negeri seperti yang dilakukan cina, kita tidak perlu melakukan usaha seperti apa yang cina lakukan atau secara kasar kita menjadi orang cina. Hal inilah yang membedakan antara modernisasi dan westernisasi. Dalam melakukan modernisasi, kita tidak perlu menjadi subjek contoh kita, akan tetapi kita hanya perlu melakukan apa yang mereka lakukan sesuai dengan apa yang kita punya atau kondisi politik, ekonomi, maupun sosial dan budaya yang kita miliki. Akan tetapi dalam westernisasi, jika kita ingin menjadi seperti Amerika yang adikuasa contohnya, maka kita melakukan apa yang Amerika lakukan secara otentik. Jika cara Amerika menjadi Negara adikuasa adalah dengan cara menanamkan modal ke negara-negara lain, maka kita juga mengikutinya tanpa melihat kita bisa ataupun tidak.
            Dengan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui dan menjawab pertanyaan awal yaitu apakah berbeda atau sama antara modernisasi dan westernisasi. Sekarang yang menjadi persoalan berikutnya adalah apakah yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup kita jika yang menjadi pilihan adalah modernisasi dan westernisasi. Apakah kita akan melakukan modernisasi, ataukah kita akan melakukan westernisasi? Jika berbicara mengenai tahapan dalam menentukan sikap  atau sebuah kebijakan, maka hal yang pertama kali harus dilakukan adalah analisi kondisi lingkungan atau yang biasa disingkat ANAKOLING. Anakoling dilakukan dengan berbagai macam cara, tetapi yang paling sederhana adlah dengan malkukan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat). Analisis SWOT merupakan analisis yang cukup kompleks karena memperhatikan kondisi internal maupun eksternal subjek yang terlibat baik secara individu maupun organisasi. Dilihat berdasarkan analisis SWOT, otomatis dalam melakukan setiap usaha untuk membuat hidup lebih baik harus memperhatikan kondisi dalam diri maupun organisasi. Westernisasi, dalam usaha untuk melakukan perbaikan kualitas hidup mengidentifikasikan diri dengan subjek yang ditiru. Dari hal inisaja kita dapat menarik kesimpulan bahwa westernisasi tidak memperhatikan kondisi internal dari individu maupun organisasi. Dengan kata lin, westernisasi akan membuat kita melakukan “blunder” atau kesalahan dengan memaksakan diri kita. Kita melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan sehingga tujuan kita akan terancam tidak tercapai. Sedangkan modernisasi, dalam mencapai tujuan memang meniru subjek contohnya. Akan tetapi “cara” yang dilakukan terserah dengan kita. Hal ini sesuai denga prinsip analisis SWOT yaitu memperhatikan kondisi internal diri maupun organisasi.

            Dengan demikian kita dapat menarik kesimpulan bahwa modernisasi memang berbeda dengan westernisasi. Modernisasi memang perlu kita lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup kita. Kita tidak menjadi munafik dan menutup diri dari berbagai perubahan karena hla itu akan membuat kita menjadi orang tradisional dan kaku sehingga pola pikir kita tidak akan berkembang. Akan tetapi untuk meningkatkan kulaitas hidup kita tersebutu kita juga harus menjaga nilai-nilai dan norma yang ada dalam diri kita sehingga kita masih menjadi dan memiliki jati diri kita sendiri. Modernisasi bukanlah westernisasi. Akan tetqapi westernisasi adalah bagian dari modernisasi itu sendir yang harus mampu kita hindar dan pilah-pilah agaa kita tidak tersesat dalam sebuah kegagalan semu. Sebagai penutup saya akan manguti kata-kata Tan Malaka, yaitu “jadilah orang timur yang menguasai ilmu pengetahuan barat”.
Semoga bermanfaat....

MERDEKA !!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar